Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
About me Facebook Page Facebook Grup
Eramuslim Hidayatullah Arrahmah Voa Islam Underground Tauhid Khilafah.com Jihadwatch.org Islamcity.com
Jurnal Haji MakkahTv live Wisata Haji Media Haji Spirit Haji
Digital Haji Streaming Software Alharam-Nabawi Ceramah kristolog Ceramah Yahya waloni Purgatory: Beauty Lies Beneath Hiphop Native Deen Dialog Muallaf-Murtad Kajian Islam-kumpulan hadits qudsi DOWNLOAD GRATIS EBOOK ALQUR'AN DAN KITAB-KITAB PENGARANG TERKENAL FREE DOWNLOAD EBOOK KRISTOLOGI
Fakta [area] Kisah [area] Kritisi [area] Motivasi [area] Mukhasabah [area] Muslimska [area] Sejarah [area] Puisi [area] Samara [area]
5.7.11 | Selasa, Juli 05, 2011 | 0 Comments

Dosa Orang Kikir


Rasulullah saw sibuk menjalankan thawaf di Ka’bah. Beliau melihat seorang lelaki yang memegangi tirai Ka’bah seraya berkata, “Ya Allah, demi kesucian rumah ini, ampunilah aku”.
Rasulullah saw tertarik melihat perilaku orang ini; sambil mendekatinya beliau bertanya, “apa  dosamu?” Dia menjawab, “Dosa saya lebih besar dari apa yang dapat saya sampaikan”. “Celakalah engkau, dosamu yang lebih besar ataukah bumi?” “Dosa saya jauh lebih besar”, jawabnya. “Dosamu jauh lebih besar ataukah gunung-gunung?” Tanya Rasulullah Saw. “Dosa saya jauh lebih besar”. “Dosamu yang lebih besar ataukah langit?” “Dosa saya”. “Dosamu lebih besar ataukah ‘arsy Allah?”  “Dosa saya”. “Dosamu yang lebih besar ataukah Allah”. “Allah yang Maha Agung dan Maha Tinggi”.  “Celakalah engkau! Sebutkanlah kepadaku dosamu”.
“Wahai Rasulullah, saya adalah seorang yang kaya raya dan setiap kali ada orang miskin datang dan meminta-minta, saya merasa seakan-akan dia adalah api yang menyambar tubuh saya (dan saya segera mengusirnya)”.
Mendengar pernyataan ini Rasulullah Saw bersabda, “Menjauhlah dariku, janganlah kau bakar aku dengan apimu. Aku bersumpah demi Yang Membimbing dan Memuliakanku! Sekiranya engkau berdiri di antara rukun dan makam, dan menunaikan shalat selama 2.000 tahun, dan engkau menangis sehingga tetes air matamu menjadi aliran sungai, dan tumbuh-tumbuhan menghisap air tersebut, lalu engkau mati dalam keadaan kikir, maka pasti Allah akan melemparkanmu ke neraka Jahannam. Celakalah engkau! Tidakkah engkau mengetahui bahwa Allah berfirman, ‘Maka di antara kamu ada yang kikir dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanya kikir kepada dirinya sendiri’. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung”.
Kikir merupakan salah satu tanda kecintaan terhadap dunia; yaitu enggan memberikan sesuatu kepada orang lain dan selalu mengumpulkan dan menimbun harta. Kikir merupakan salah satu perangkap setan, sehingga manusia enggan memberi, menolong dan berkorban demi orang lain. Dalam hadis disebutkan, “Orang kikir sama sekali tidak akan masuk surga”.
Allah Swt berfirman, “(Yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berbuat kikir dan menyembunyikan karunia Allah, yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan”. (QS. An-Nisa: 37). Rasulullah Saw bersabda, “Orang bodoh yang dermawan jauh lebih disukai Allah dari pada seorang ahli ibadah yang kikir”.
Begitu tercelanya sifat kikir ini, sehingga orang yang kikir akan merasa sakit hati jika menyaksikan seseorang yang memberikan hartanya kepada orang lain. Dia akan menekan keluarganya dan tidak senang jika ada tamu yang datang ke rumahnya, bahkan dia tidak akan bertamu ke rumah orang lain agar tidak ada orang yang bertamu ke rumahnya, atau bahkan tidak akan berteman dengan orang-orang yang dermawan. Karena begitu berbahaya, Rasulullah senantiasa berlindung kepada Allah dari sifat kikir. Wallahu a’lam bi ash-shawab

0 Comment [area]:

 
[muslimska]MOONER area © 2010 - All right reserved - Using Copyright: hanya mutlak Punya Allah SWT
WARNING: keseluruhan isi blog ini free copy paste tanpa perlu izin penulis..Allahu Akbar..Allahu Akbar..Allahu akbar